Dongeng Islami - Aku Raja Abadi
‘Dongeng Islami - Aku Raja Abadi’ dari ceritaulama.com kali ini, mengisahkan tentang Kerajaan Ardan. Sebuah kerajaan yang sangat makmur dan demokratis. Sistem pemerintahannya dikendalikan oleh seorang raja yang dipilih oleh dewan istana... Tapi batas kekuasaan Raja hanya dibatasi selama 5 tahun, setelah itu dia akan diasingkan ke sebuah pulau. Tapi anehnya tak ada yang tahu apa yang terjadi terhadap raja-raja yang telah diasingkan tersebut. Kabar yang berhembus pulau itu sangat menakutkan dan dipenuhi dengan binatang buas dan berbisa. Pulau ini dikenal dengan nama Pulau Kematian.
Demikianlah hal itu terus berlangsung, sampai suatu saat seorang raja baru diangkat dari golongan orang biasa. Ia menghabiskan jabatannya dengan berfoya-foya. Ia merasa ini kesempatannya untuk menikmati kemewahan hidup. “Kapan lagi?” katanya.
Dari hari ke hari... bulan ke bulan... tahun ke tahun, waktu terus berjalan ia semakin tenggelam dalam gemerlapnya kemewahan istana dan tak menyadari bahwa masanya telah habis.
Di malam gelap gulita pasukan istana menjemput sang Raja yang sedang mabuk. Tanpa ada tanya jawab sang Raja langsung diangkut dengan kereta perang menuju Pulau Kematian hingga tak ada lagi kabar dari Raja tersebut dan apa yang terjadi dengannya.
Maka oleh dewan istana diangkat lagi seorang raja baru. Tapi lagi-lagi raja baru ini berbuat hal serupa dengan raja-raja sebelumnya. Tanpa ada perhitungan sama sekali menghabiskan masa-masa jabatannya dengan foya-foya dan hura-hura...! Tanpa memikirkan apa yang akan terjadi dan kemana akan pergi ketika masa jabatannya habis... Kesalahan terulang lagi tak ada yang mengambil pelajaran.
Sang raja inipun mengalami nasib serupa dengan raja- raja sebelumnya... Naas terbuang dan menderita di Pulau Kematian tanpa ada yang menemani... mati dalam penderitaan dan kesendirian.
Hingga diangkat lagi seorang tua yang bijak menjadi Raja... Raja ini orang yang sering memikirkan kejadian-kejadian yang terjadi, banyak menghabiskan waktunya dengan berpikir, menelaah dan menganalisa setiap kejadian yang ditemuinya.
Maka ia pun berpikir... Apa yang terjadi dengan raja-raja sebelum dia...? Kemana raja-raja itu...? Dan bagaimana nasibnya sekarang...?
Maka ia mencari tahu apa yang terjadi dengan mereka, ia sebarkan mata-mata untuk mencari tahu apa yang terjadi dengan pendahulunya. Selang berapa lama akhirnya terdengar kabar bahwa mereka telah dibuang ke Pulau Kematian dan mengalami nasib tragis disana. Mendengar hal itu sontak raja ini kaget, “Celaka! Kalau saya tak hati-hati maka sayapun akan bernasib seperti mereka.” gumam sang Raja.
Lalu ia pun berpikir apa yang harus kulakukan...???
Berpikir dan berpikir sampai ia menemukan jalan keluar sebuah ide....! Maka mulailah ia menjalankan idenya... Pertama-tama dipanggillah para pengawal yang biasa membawa para Raja untuk diinterogasi tentang Pulau Kematian dan dari situ ia mendapat info lengkap tentang Pulau Kematian.
Karena sudah mengerti dan paham tentang seluk-beluk pulau itu maka segeralah ia mengambil langkah-langkah kongkrit untuk menyelamatkan dirinya.
Maka pada tahun pertama pemerintahannya dikirimlah para prajurit ke pulau itu yang bertugas untuk membunuh semua binatang-binatang buas dan berbisa di pulau itu. Sehingga pulau itu menjadi aman dan adem.
Pada tahun kedua dikirimlah tukang-tukang batu dan kayu ke pulau itu untuk membangun istana dan kota-kota yang dilengkapi dengan taman-taman yang indah sehinngga pulau itu menjadi indah.
Pada tahun ketiga dikirimlah peralatan-peralatan, perabotan dan semua kelengkapan istana dan kota di pulau itu sehingga pulau itu menjad lengkap dan komplit.
Maka pada akhir tahun keempat dari masa jabatannya dikirimlah keluarga-keluarganya di pulau itu beserta penduduk-penduduk yang mau ikut sehingga pulau itu menjadi sebuah kerajaan yang ramai.
Dan akhirnya ketika masa jabatannya telah habis dan dijemput oleh pasukan kerajaan.. Sang Raja hanya tersenyum sambil berkata, “Silahkan kalian bawa saya ke Pulau Kematian,” katanya. “Rindu hati ini untuk kesana, tlah lama ku nanti saat ini,” lanjutnya.
Dengan cepat pasukan istana membawanya ke Pulau Kematian... Pulau yang telah ia rubah menjadi sebuah kerajaan yang besar. Pulau yang tadinya menakutkan sekarang berubah menjadi pulau yang menyenangkan dan asri.
Akhirnya setelah tiba disana maka ia dapati keluarganya telah menunggunya sambil berkata, “Singgasana istana telah menunggu untuk diduduki oleh Anda.” Betapa gembiranya ia mendengarnya, semua usaha dan susah payahnya terbalaskan jua.
Di Dunia yang hanya sementara ini, Saudara kirimlah Amal Sholeh Anda... Sehingga kelak Allah Azza Wa Jalla mengangkat Anda menjadi seorang Raja yang akan berkuasa selamanya dengan abadi tanpa batas waktu di surga yang luasnya seluas langit dan bumi, Insya Allah.
Dan berhati-hatilah terhadap tipu daya Dunia... Ketahuilah dalam sehari 70 kali Malaikat maut mendatangi anda untuk melihat... Apakah telah tiba saatnya...???
Hak Cipta © Cerita Milik www.ceritaulama.com
Labels:
Dongeng Islami
Tidak ada komentar:
Posting Komentar