Dongeng Islami

[Dongeng Islami][bsummary]

Kutipan Qur'an

[Kutipan Quran][twocolumns]

Cerita Islami - Aku Tertipu!

Cerita Motivasi Islami

Sadik pemuda yang cukup mapan… memiliki pekerjaan yang tetap, wajah yang cukup lumayan dan tabungan yang memadai… dan untuk pemuda seukurannya Sadik adalah Pemuda Idaman. Tapi sayangnya Sadik belum memiliki pasangan hidup. Untuk itu dia terus berusaha mencari calon yang cocok dengan kriterianya.

Hingga suatu hari ketika berangkat ke kantor… di persimpangan jalan ban motor Sadik meletus dan kempes sehingga terpaksa harus berhenti. Dengan berat hati ia mendorong motornya untuk mencari bengkel motor guna mengganti ban motornya. Berkilo-kilo tak ada bengkel satupun yang kelihatan dan cucuran keringat telah membasahi bajunya, lelah dan haus maka ia berhenti di depan sebuah rumah. Kemudian ia memarkir sepeda motornya di teras rumah itu dengan maksud hendak menitip dulu motornya dikarenakan ia telah kelelahan ditambah lagi waktu jam kantor telah tiba. Ia takut jangan sampai telat ke kantor.

Maka ia mengetuk pintu rumah tersebut sambil mengucapkan salam, “Assalamu Alaikum.”

Tak lama kemudian terdengar jawaban dari dalam rumah, “Alaikum Salam.”

Pintu terbuka tampaklah seorang wanita tua keluar dari rumah menghampiri Sadik… “Cari siapa, Nak?“ tanya wanita tua itu.

“Maaf, Bu! Saya hanya mau menitip motor saya, kebetulan bannya kempes dan sebentar saya akan datang dengan montir,” jelas Sadik.

Lalu wanita tua itu memperhatikan Sadik dengan seksama, tampak keringat Sadik masih bercucuran dan bajunya agak basah. Melihat hal itu wanita itu menjadi iba dan mempersilahkan Sadik untuk masuk ke rumah sebentar untuk sekedar melepas lelah.

Tapi Sadik menolak.

Wanita itu sedikit memaksa. Akhirnya Sadik masuk dan duduk di ruang tamu sementara wanita tua itu masuk ke dalam rumah untuk mengambil air minum.

Ketika duduk, Sadik mulai memperhatikan keadaan ruang tamu itu, tampak beberapa lukisan pemandangan dan beberapa foto. Tiba-tiba mata Sadik tertuju kepada sebuah foto… Foto seorang wanita cantik nan ayu dengan pakaian sederhana. Begitu memandang foto itu hati Sadik langsung bergetar, “Betapa cantiknya wanita ini,” pikir Sadik dalam hati. “Siapakah dia?“ tanya Sadik dalam hati lagi.

Terpesona oleh foto itu ia tak sadar wanita tua itu telah berada di sampingnya dengan segelas air putih…“Ini airnya, Nak… silahkan diminum,” kata wanita itu, membuyarkan lamunan Sadik.

Dengan malu-malu Sadik meneguk minuman itu… usai minum ia teringat bahwa ia sudah terlambat untuk ke kantor… Dengan terburu-buru Sadik memohon pamit kepada wanita tua itu dan berjanji akan datang secepatnya bersama montir motor.

Di kantor Sadik terus teringat akan wanita di foto itu, ia merasa telah menemukan jodohnya… “Ya. wanita itu sesuai dengan kriteria saya,” lamunnya dalam hati, “Dan saya harus mendapatkannya,” lanjutnya lagi.

Sore harinya sehabis mandi memakai parfum baju yang rapi… Ia menjemput temannya yang seorang montir untuk pergi ke rumah wanita idamannya. Setiba di sana si montir langsung bekerja sementara Sadik mengetuk pintu dan mengucapkan salam, “Assalamu Alaikum.”

“Alaikum Salam,” jawaban dari dalam rumah terdengar. Pintu terbuka tampak wanita tua itu kembali nampak di depan Sadik sambil berkata, “Oh, Anak… Mari silahkan masuk.”

“Iya, Nek” jawab Sadik sambil masuk ke dalam rumah.

Di dalam rumah Sadik kembali memperhatikan foto wanita cantik itu…

Lalu dengan berani Sadik bertanya, “Siapakah wanita di foto itu, nek?”

Mendengar pertanyaan itu wanita tua itu kaget sambil berkata, “Kenapa dengan wanita di foto itu?”

“Ia sangat cantik, dapatkah saya berkenalan dengannya?” tanya Sadik.

“Haaa…” wanita tua itu terkejut mendengarnya.

“Kalau bisa, saya ingin berkenalan dengannya,” kata Sadik lagi.

“Betulkah?“ jawab wanita tua itu bertanya balik sambil tersenyum.

“Iya,” sahut Sadik dengan sedikit mendesak.

“Itu saya… 25 tahun silam sewaktu saya masih gadis,” jawab wanita tua itu sambil tersenyum-senyum.

“Apaaa?” teriak Sadik dengan tidak sadar.

“Ya, itu foto saya,” kata wanita itu sambil menutupi mulutnya karena ingin tertawa. “Apakah engkau masih ingin berkenalan?“ lanjut wanita tua itu sambil tertawa terbahak-bahak.

Tiba-tiba wajah Sadik berubah… ia menjadi malu… dan malu.

Tertunduk malu… ia berkata, “Mungkin motor saya telah selesai dan saya mohon permisi.”

Sadik berdiri masih dengan tertunduk ia mengucapkan terima kasih dan pergi dari rumah tersebut dengan perasaan malu.

Aku tertipuuu!” gumam Sadik dalam hatinya sambil berlalu meninggalkan rumah itu


BEGITULAH GAMBARAN DUNIA
KELIHATANNYA CANTIK DAN MEMPESONA, SUNGGUH DIA TELAH TUA RENTA
KALAU KITA TAK MENINGGALKANNYA, MAKA DIA YANG MENINGGALKAN KITA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar